Beberapa teman pernah mengeluhkan
bahwa anaknya sulit tidur. Bahkan yang paling ekstrim adalah anaknya tidur di
siang hari dan terjaga di malam hari di saat anggota keluarga yang lain sedang
tidur, dan hasilnya bisa kita bayangkan. Suatu ketika pernah ibunya
"memenjarakan" diri bersama anaknya di dalam kamar dengan maksud
memaksa anak tidur. Al hasil si anak menggedor-gedor pintu dengan histeris,
kakek neneknya yang tidak tega akhirnya membukakan pintu untuknya.
Beberapa
teman juga pernah bilang "Biar aja, nanti kalau capek juga tidur
sendiri", hasilnya jam tidur anak juga tidak menentu. kadang-kadang sore,
kadang-kadang malam melebihi jam tidur orang tuanya sendiri. Efeknya, ketika
pagi tiba anak sulit dibangunkan untuk berangkat sekolah. Kalaupun bangun, di
sekolah dia akan merasa cepat lelah dan mengantuk.
Menurut
penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Foundation (NSF) terhadap anak
berusia kurang dari 10 tahun, yang dirilis dalam artikel yang berjudul The
Sleepless Generation (http://www.education.com/) menyatakan bahwa 76 % orang
tua menyatakan bahwa anaknya mengalami gangguan tidur dan mereka tidak tahu
bagaimana mengatasinya. Lebih kanjut, sebanyak 69% anak mengalami satu atau
lebih gangguan tidur setidaknya beberapa malam dalam seminggu. Gangguan tidur
yang paling umum adalah sulit tertidur, tidur berjalan, mendengkur, menolak
tidur, mengalami permasalahan pernafasan, serta bernafas dengan keras saat
tidur.
NSF
merekomendasikan beberapa cara untuk menertibkan jam tidur anak sehingga mereka
tidak lagi mengalami gangguan tidur :
Pertama,
Jadikan tidur yang cukup bagi anak sebagai salah satu isu utama yang wajib
diperhatikan di rumah. Tidur bagi anak memiliki peran penting, selain seluruh
fisik anak yang berkembang saat tidur pikiran anak juga memproses seluruh
informasi yang diperolehnya dalam aktivitasnya seharian.
Kedua,
Orang tua perlu untuk menentukan target banyaknya waktu tidur yang diperlukan
anak dalam sehari, kalau perlu dibuatkan jadwal tersendiri yang harus dipatuhi
Ketiga,
Ciptakan perilaku tidur yang baik. Jam tidur yang rutin, menciptakan ruang
tidur yang nyaman dan kondusif untuk tidur. Mengganti baju dengan baju tidur,
membacakkan cerita, membaca doa bersama anak termasuk di dalam upaya
menciptakan perilaku tidur yang baik. Keberadaan televisi dan komputer
sebaiknya tidak di dalam ruang tidur karena dapat mengganggu penciptaan
perilaku tidur yang baik.
Keempat,
Belajar mengenali gangguan tidur, tidak hanya saat anak mau tidur atau sedang
tidur, namun juga saat anak beraktivitas dengan teman-temannya misal menjadi
mudah marah dan cepat lelah. Gangguan tidur yang sedini mungkin di kenali akan
dapat diatasi sedini mungkin pula.
Kelima,
Berkonsultasi dengan dokter anak mengenai permasalahan tidur anak. Saran dari
tenaga profesional akan sangat membantu kita dalam mengatasi permasalahan
tidur.
Semoga
anak-anak kita dapat tumbuh menjadi generasi yang sholih dan sholihah di masa
yang akan datang, dan itu semua harus didukung dengan kebiasaan tidur yang
baik.
Sumber
: The Sleeples Generation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar