Jumat, 05 Agustus 2011

Perawatan Gigi Anak Sehari-hari

Perawatan gigi pada anak merupakan hal yang tidah dapat diabaikan. Terkadang ada orang tua yang tidak memperhatikan kesehatan gigi susu karena menganggap gigi tersebut akan berganti. Padahal kerusakan/infeksi  yang terjadi pada  gigi susu dapat mempengaruhi kesehatan gigi tetap penggantinya.

Lalu kapan sebaiknya kita mulai menyikat gigi pada anak..?  Sebaiknya perawatan gigi pada anak kita mulai sedini mungkin dimulai sejak bayi bahkan sebelum gigi geliginya tumbuh.

Bagaimana melakukan perawatan gigi mulut pada bayi...?
Berikut perawatan gigi yang dapat dilakukan oleh orang tua dirumah sesuai dengan tahapan usia anak..
1. Usia 0-6 bulan
Pada usia ini umumnya bayi belum memiliki gigi susu. Akan tetapi, kegiatan membersihkan lidah dan gusinya sudah harus dilakukan selesai menyusu dan sebelum tidur malam. Berikut langkah yang dapat dilakukan :
Sediakan potongan kain kasa atau kain steril yang lembut yang telah dibasahi dengan air matang. Kain tersebut dibalutkan pada jari telunjuk ayah atau ibu kemudian bersihkan mulut dan gusi bayi secara perlahan. Bayi diposisikan berbaring agak tegak atau duduk dipangkuan jika sudah dapat duduk.
2. Gigi bayi
Bila gigi susu sudah muncul, gigi dapat dibersihkan dengan sikat gigi yang mungil, arah membersihkan bisa vertikal ataupun horizontal yang penting seluruh permukaan gigi baik bagian luar maupun dalam yang menhadap kelidah dan sela selanya ikut dibersihkan.
Jika ingin menggunakan pasta gigi sediakan lap karena si kecil belum dapat berkumur, jika sudah selesai maka pasta giginya dilap dari mulut dan bibirnya dengan lap basah tadi
3. Gigi anak
Gosok gigi searah, dari atas ke bawah untuk gigi atas; dan sebaliknya dari bawah ke atas untuk gigi bawah. Inilah prinsip menyikat “dari merah ke putih” atau dari gusi ke ujung gigi agar kotoran yang tersapu tidak balik lagi. Gerakan searah juga menjaga kesehatan gusi. Buatlah gerakan mengeluarkan kotoran dari sela-sela gigi. Gosoklah perlahan semua permukaan gigi mulai dari bagian dalam, tengah, dan luar.Bersihkan juga langit-langit, dinding mulut, dan permukaan lidah.
Usahakan air yang digunakan untuk menggosok gigi bersih dan jernih. Untuk anak yang baru belajar berkumur sediakan air matang. Jangan berkumur terlalu banyak supaya masih tersisa fluoride untuk menjaga kekuatan gigi.

Kapan waktu terbaik untuk menggosok gigi...?
Waktu terbaik untuk menggosok gigi adalah setelah makan Menggosok gigi setelah makan bertujuan mengangkat sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan ataupun di sela-sela gigi dan gusi. Sedangkan menggosok gigi sebelum tidur berguna untuk menahan perkembangbiakan bakteri dalam mulut karena dalam keadaan tidur air liur yang diproduksi sangatlah sedikit padahal air liur tersebut berfungsi membersihkan gigi dan mulut secara alami. Untuk itu usahakan gigi betul-betul dalam kondisi bersih sebelum tidur. Nah, ketika bangun pagi, gigi masih relatif bersih sehingga menyikatnya bisa dilakukan setelah sarapan.

Bagaimana memilih dan mengganti sikat gigi..?
Untuk anak, pilih sikat gigi yang ukurannya kecil dengan tangkai yang mudah digenggam. Bulu sikatnya halus tapi kuat. Bagian ujung kepala sikatnya menyempit agar mudah menjangkau bagian dalam. Untuk bayi, ada pilihan sikat gigi karet, bulu, atau sikat gigi sarung untuk dipakai pada jari telunjuk ayah/ibu. Jika gigi sudah keluar lebih dari 8, bersihkan dengan sikat gigi bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus, atau yang berbulu karet.
Anak 1-5 tahun bisa memakai sikat dengan 3 deret bulu. Di usia 6 tahun ke atas (periode gigi geligi bercampur), selain sikat dengan 3 deret bulu dapat pula dipakai sikat dengan 4 deret bulu.
Jika memakai bulu sikat yang keras maka gusi akan mengalami abrasi. Jaringan gusi akan rusak sehingga akar gigi akan terbuka. Akar gigi yang tidak dilapisi email ini akan terasa ngilu ketika mengonsumsi makanan. Gantilah sikat gigi kalau bulunya sudah mekar atau tidak beraturan agar tidak melukai gusi.

Apakah perlu menggunakan pasta gigi..?
Pasta gigi      tidak diwajibkan bagi bayi dan balita. Jadi, kalau anak tak mau, ya jangan dipaksa. Kenalkan saja secara perlahan. Pasta gigi pada prinsipnya dibuat dengan kandungan bahan-bahan pelindung permukaan gigi. Salah satunya fluoride yang sampai kadar tertentu membuat gigi tetap kuat. Kandungan fluoride dalam pasta gigi anak umumnya masuk kategori aman. Namun sebaiknya, pilih pasta dengan kandungan fluoride paling sedikit. Ketika hendak menyikat gigi, oleskan pasta gigi sedikit saja, yakni tidak lebih dari ukuran sebutir kacang polong.
Beberapa informasi tentang perawatan gigi dan mulut pada anak diatas semoga dapat membantu para orang tua dalam melakukan perawatan gigi pada anak dirumah...
 Oleh: drg. Nolista Indah Rasyid

*Artikel Ini pernah diterbitkan sebelumnya dalam Buletin Suara Salman 3 Edisi 1 / Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar