Jumat, 05 Agustus 2011

Melatih Kedisiplinan pada Anak

Kekuatan para orang tua. Bersyukurlah kita para orang tua yang diberikan kesempatan untuk memiliki anak. Masih banyak orang lain yang belum mendapatkan kesempatan berharga ini. Para Orang Tua, mari kita bersama-sama membesarkan generasi kita menjadi generasi terbaik di masa depan..
Sebagai orang tua, tentu kita ingin anak kita menjadi anak yang shalih serta  disiplin untuk beribadah, belajar dan sebagainya. Tanpa disuruh, anak bersedia melakukan hal-hal tersebut. Melatih disiplin pada anak  berkaitan erat dengan bagaimana orang tua merespon perilaku anak dan hal itu akan membentuk tingkah laku anak nantinya. Yang harus dilakukan oleh orang tua adalah mendidik anak agar mengerti konsep baik dalam tingkah laku dan melatih bertingkah laku baik.
 Untuk melatih bertingkah laku baik, kita sebagai orang tua harus memulai dengan sabar  dan berusaha untuk meneladani para Nabi, antara lain keluarga Nabi Ibrahim as. Bagaimana  Nabi Ibrahim lebih mengutamakan perintah Allah dibandingkan dengan rasionalitas, Keteguhan iman kepada Allah, bersikap lembut terhadap keluarga, dan senantiasa berdoa kepada sang Pemilik Allah SWT. Begitu juga dengan Hajar, begitu taat pada Allah dan suaminya, kasih sayang pada anak, dan selalu berusaha dan meminta pertolongan dari Allah.
Para orang tua sebaiknya perlu mempunyai beberapa aturan dalam melatih kedisiplinan pada anak. Berikut ini beberapa aturan tersebut :
1. Mencegah dan Menghindari Masalah
Cobalah menghindarkan dan mencegah sesuatu yang nantinya dapat menimbulkan kesalahan perilaku yang tidak kita inginkan, seperti mengajak anak untuk lebih cepat tidur ketika waktu malam telah tiba, mengajarkan buang air kecil dulu sebelum waktunya tidur agar tidak mengompol, dan sebagainya.
2. Berikan Contoh yang Baik dan sikap positif
Ketika anak berbuat hal yang membuat kita marah, sebaiknya kita memberikan pengertian yang dapat mereka terima tanpa harus menggunakan tangan atau fisik. Bagaimana anak berperilaku di lingkungannya merupakan gambaran bagaimana ia di bentuk dalam keluarganya. Dengan demikian, anak akan belajar cara marah yang tepat dari bagaimana cara orang tua memarahi (dengan maksud memberi peringatan) pada anak.
3. Atur Batasan
Memberikan batasan mana yang salah dan mana yang benar, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan selain bermanfaat bagi orang tua juga akan berguna bagi anak karena mereka akan nyaman di setiap aktivitas yang dia lakukan. Adakalanya memberikan aturan batasan yang memaksa seperti tidak perlu, seberapa penting atau berbahaya sesuatu masalah itu tergantung dari diri kita sendiri, seperti anak yang berumur satu tahun menarik-narik buku dari rak buku, atau anak yang berumur 2 tahun lupa mengucapkan kata “tolong” ketika dia meminta. Selain itu dengan kesabaran dan bimbingan orang tua, anak akan belajar membedakan sesuatu yang salah dan benar.
4. Tentukan Harapan Kita dalam Perilaku Anak
Coba untuk tentukan apa yang kita harapkan dalam peningkatan perilaku anak seiring dengan pertumbuhan anak, seperti anak umur 1.5-2 tahun sudah mengenal kata “tolong” jika dia meminta sesuatu, dan sebagainya.
5. Memilih Kata
Anak kecil lebih menyukai dan mengerti pesan yang singkat, seperti jangan lompat, sakit kalau jatuh, pedas, dan sebagainya. Sehingga didalam menyampaikan pesan kepada anak adalah menggunakan sedikit mungkin kata-kata.
6. Selalu Konsisten
Ketika kita membuat aturan, konsisten didalam menjalankan aturan tersebut. Sikap yang tidak konsisten dapat membuat anak menjadi bingung untuk belajar berperilaku. Tetapi jika terpaksa kita tidak dapat konsisten, jelaskan kepada mereka mengapa ada perubahan itu dan hanya terjadi pada hal-hal tertentu.
7. Bersikap Tegas
Jika kita terlalu lunak atau selalu mengalah, anak akan mudah membantah kita. Dia akan menemukan ‘sesuatu’ untuk mendapatkan respon apa yang dia inginkan. Lebih baik kita menunjukkan ketegasan kita kepada anak, karena jika kita tidak menekankan batasan yang boleh dia lakukan, maka kita menghalangi anak untuk belajar dan mengerti bagaimana dia untuk bertingkah laku yang baik.
8. Bersikap Tenang
Pesan akan lebih mudah diterima oleh anak ketika kita memberikan pengertian, pesan kepada anak dengan santai, sikap yang rasional. Membentak dapat menurunkan mental anak dan anak akan meniru, jika terlalu diam, anak akan menganggap apa yang dilakukan adalah benar dan akan dilakukan hal serupa lagi.
9. Berdoa
Allah telah memberikan ketetapan pada diri setiap makhluk-NYA. Untuk itu, senantiasa berdoa untuk diberikan jalan kebaikan adalah hal utama yang tidak boleh terlupakan. Semoga dengan berdoa, Allah SWT memberikan ridho NYA untuk kita dapat menjadi manusia terbaik, Orang Tua terbaik, Ibu Terbaik, dan Ayah Terbaik di dunia dan akhirat kelak. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

*Vieda Havantri
(Ummu Haura Shieka Sakinah - Fakhri Abdullah Fayyad)

 Tulisan ini pernah diterbitkan sebelumnya dalam Buletin Suara Salman 3 Edisi 1 / Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar